Mobil Ramah Lingkungan, Mobil Masa Depan
PERKEMBANGAN dunia otomotif bisa dipantau setiap tahun di Jepang dengan digelarnya Tokyo Motor Show 2007 yang merupakan pameran terbesar selama 40 tahun ini. Dalam Tokyo Motor Show di West Hall, Chiba,s Makahuhari Messe Convention yang berlangsung 24 Oktober hingga 11 November, berbagai temuan baru, konsep mobil masa depan hingga mobil kompak (Compact Conscep) juga diperlihatkan kepada publik. Seperti apa konsepnya, berikut laporan wartawan Bali Post Wayan Wirya, yang pekan lalu melihat langsung pameran terbesar tersebut.
Puluhan ribu pengunjung dari berbagai belahan dunia dibuat terkagum-kagum melihat mobil yang sebelumnya hanya sebuah konsep kini menjadi kenyataan. ''Konsep itulah yang kita kembangkan terus dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat,'' ujar Hiroaki, Director, Member of The Board kepada wartawan di sela-sela Tokyo Motor Show, Jepang. Dalam pameran kali ini pihak Daihatsu mengusung tiga konsep yakni fashion, ramah lingkungan dan kelegaan. Sedangkan kemananan disebutnya sudah melekat dalam setiap produk yang diproduksinya.Dari pengamatan Bali Post selama sepekan, rupanya pameran mobil bagi sebagian pengunjung adalah arena untuk mewujudkan impian mereka. Sebagian dari mobil yang dipamerkan tidak hanya sekadar boleh dipandang, juga boleh dipegang bahkan dinaiki. Karena itu, hal biasa bila seorang pengunjung duduk di kursi pengemudi, merasa-rasakan nyaman tidaknya kemudi. Di sebelahnya, di kursi penumpang, seorang pengunjung lain duduk, merasa-rasakan nikmatnya jadi penumpang mobil impiannya. Keduanya tidak saling kenal, namun dipersatukan oleh kesamaan impian atau harapan memiliki untuk mempelajari dan memiliki mobil itu.
Wujudkan Impian
Pameran mobil itu adalah juga arena perwujudan impian untuk dilihat bersama mobil keren, gaya, dan mahal yang mungkin tak akan terjangkau seumur hidup. Ketika baru selesai menyaksikan peragaan mobil kompak Mud Master-C yang dipajang Daihatsu -- karena mobilnya seperti tank dan bisa mengangkut banyak sepeda dan takkan punya masalah jika masuk jalan berlumpur maupun hutan dan gunung.
Bagi sebagian pengunjung, Tokyo Motor Show adalah arena untuk membuat pas antara impian dan kenyataan, dan memang berlanjut menjadi kenyataan. Ini berdasarkan survey yang dilakukan para produsen mobil dunia. ''Kami cari masukan dari pengunjung sebanyak-banyaknya, kemudian impian masukan mereka itu kita wujudkan sesuai dengan kebutuhan pasar,'' kata Hiroaki.
''Hancurnya Kota Hiroshima dan Nagasaki membuat bangsa Jepang bangkit. Mereka tak terlena dengan kehancuran akibat bom atum itu. Masyarakat dan pemerintah bersatu untuk membangun infrastruktur yang kuat, pertanian digiatkan, demikian juga industri pendukung termasuk industri otomotif untuk mengangkut hasil pertanian,''jelas Shigeharu Toda, General Manager Asia Division Daihatsu Motor.Co.Ltd.
Saat itu, lanjutnya, Jepang menjadi perhatian para pemilik modal untuk membuat otomotif dan menyerap ribuan tenaga kerja. Industri ini kini telah menjadi tulang punggung perekonomian matahari terbit ini. Tak hanya industri lokal setempat yang berkembang, mobil-mobil Eropa dan AS juga juga memperkuat industri ini. Masuknya asing ini telah mengubah Jepang menjadi pusat industri otomotif global.
Gelombang besar persaingan baru dari Eropa dan AS memaksa dilakukannyaa transformasi mendasar yang benar-benar mengubah bagaimana merancang serta memproduksi mobil secara efisien, tapi memberikan kenyamanan dan aman digunakan di jalanan. Meningkatnya harga minyak dunia dalam beberapa pekan terakhir ini tidak menghalangi 241 perusahaan otomotif dunia untuk berkreasi sehingga melahirkan mobil-mobil kompak dengan teknologi elektrik dan hybrid.
Konsep kendaraan niaga menjadi kendaraan multiguna, andal untuk memenuhi kebutuhan niaga maupun keluarga menjadi segmen pasar yang terbesar dalam penjualan mobil di dunia termasuk Indonesia. Dua segmen pasar inilah yang dibidik Daihatsu Indonesia yang akan segera meluncurkan dua varian baru, satu pick-up yang merupakan perbaikan desain dan mesin terhadap kelemahan Daihatsu pick-up sebelumnya. Selain itu juga ada kendaraan multiguna yang didalamnya sangat lapang. ''Soal berapa harga dan apa nama dua vaian itu, pihak Daihatsu tidak mau menyebutkannya''. Meski demikian, Wartawan Indonesia -- termasuk Bali Post -- yang berkunjung ke pusat pabrik Daihatsu diizinkan untuk melakukan test drive.
Sebagai mobil serbaguna, digunakan mesin DOHC (Double Over Head Camshaft) yang menghasilkan tenaga dan respon luar biasa saat mobil melaju pada kecepatan 140 km perjam. Pada mobil penumpang berkapasitas 9-10 orang juga dilengkapi VVTI (Variable Value Timing and Lift Inteligent). Subaio Yamazaki, General Manager Daihatsu Jepang, mengatakan pick- up dan minibus ini benar-benar baru di seluruh bagian dan memiliki kualitas internasional. Perkembangan teknologi mobil mendorong terbentuknya sebuah masyarakat bermobil (sustainable mobility).
Akibat pemenuhan kebutuhan sustainable mobility ini muncullah masalah baru bagi manusia antara lain kenaikan suhu global, permasalahan bahan bakar minyak tak terbarukan dan juga pencemaran lingkungan. Ini merupakan tantangan yang harus dipecahkan oleh industri mobil. Dan jawaban yang diberikan adalah teknologi hibrida. Kehadiran teknologi hibrida agar sukses diterapkan bersamaan dengan keberhasilan teknologi mobil, memberikan persyaratan dua fungsi, yaitu kenyamanan dalam mengemudi (fun to drive) dan ramah lingkungan.
Kenyamanan dalam mengemudi menuntut pemenuhan kemampuan running mobil yang lembut dan nyaman. Kenyamanan ini tidak hanya keunggulan seat atau jok mobil saja, tetapi lebih diutamakan pada kelembutan engine dan sistem transmisinya. Dari sisi ramah lingkungan dibutuhkan pemakaian sumber energi yang super hemat dengan teknologi hibrida. Mobil hibrida ini benar-benar mengandalkan energi surya (panas bumi). Seperti yang diperagakan pihak Daihatsu, sinar dipantulkan pada sebuah elemen. Dari sini uap yang dihasilkan dialirkan melalui selang dan ditampung pada silider. Uap inilah yang kemudian menggerakkan mobil.
Mobil ini barulah sebuah konsep yang terus dipelajari dan dikembangkan. Pada tahun-tahun mendatang masyarakat Indonesia harus sudah menerima tuntutan zaman, yang sangat menekankan kendaraan ramah lingkungan. Sepeda motor, mobil sedan, mobil niaga, truk, bus, dan pelbagai jenis kendaraan lainnya dituntut untuk seminimal mungkin menyemburkan polutan ke udara, misalnya, timah hitam (Pb), nitrogen oksida (NOx), dan karbon monooksida (CO).
Pelan tetapi pasti, pemerintah setelah pertemuan para pemimpin dunia di Bali tentang pemanasan global perlu dilanjutkan dengan regulasi, yang mesti ditaati semua pengguna kendaraan. Produsen kendaraan pun, pada gilirannya harus memproduksi jenis-jenis kendaraan yang jauh lebih ramah kepada lingkungan dan paru-paru manusia. Sejak tahun 2000-an, mobil-mobil ramah lingkungan dengan kualitas internasional sudah mulai diproduksi. ''PT Astra Toyota dan PT Astra Daihatsu sudah memeloporinya,'' ujar Head Domestic Marketing DiV. PT Daihatsu Indonesia, Amelia Tjandra.
Menurut Amelia, esensi dari mobil ramah lingkungan bukan hanya hemat bahan bakar, dan sedikit menghasilkan gas buang. Penilaian soal ini, pertama, bisa dimulai dari bahan bakar. Maksudnya, bahan bakar apa yang digunakan, bagaimana tingkat efisiensinya, dan apakah bahan bakar itu tergolong yang akan habis pakai--sebut saja minyak bakar-atau yang bisa diperbarui.
Berbagai cara digunakan oleh pabrikan otomotif untuk membuat mesin yang lebih efisien alias hemat bahan bakar minyak (BBM). Standar mobil ramah lingkungan tersebut, tidak menggunakan muffler (saringan) karena tidak memproduksi karbon dioksida atau emisi, kecuali air bersih. Kendati mobil tersebut menggunakan mesin "baru" akan tetapi kenyamanan yang diciptakannya, kata Toda, tetap luar biasa. Bahkan, untuk beberapa jenis, benar-benar tanpa getaran, enteng, nyaman, dan serupa benar dengan mobil luks berteknologi tinggi dengan harga terjangkau oleh rakyat.
SUMBER BALI POST 30 OKT 07
0 comments:
Post a Comment