Membandingkan Yamaha V-Ixion 150 dan Bajaj Pulsar 180 DTS-i di sini harus dilakukan dengan hati-hati. Betapa tidak, kedua merek tidak saja berbeda pabrikan, tapi juga kapasitas mesin dan asal negara yang memiliki konteks historis-sosiologis yang berbeda. Apapun itu, keduanya sudah berani masuk ke pasar motor sport Indonesia 2007 yang bukan main panasnya. Karena itu sudah saatnya kita bandingkan agar konsumen bisa memiliki referensi sederhana.
Pada bagian ini kita hanya akan membandingkan beberapa fitur, baik pada mesin maupun non-mesin. Belum bisa kita bandingkan secara head-to-head beberapa hal terkait soal pengukuran-pengukuran yang bersifat matematis, seperti konsumsi bahan bakar, kecepatan maksimal, dan sebagainya. Perbandingan tersebut sudah saya buat di tempat lain, atau akan saya buat pada kesempatan lain kala data yang dibutuhkan sudah lengkap. Jika demikian lebih baik anda melihat perbandingan berikut sebagai referensi relatif saja hingga keduanya benar-benar sudah dirilis resmi on the road.
TEKNOLOGI MESIN
Mesin
V-Ixion
Pulsar
Tipe
4-valve SOHC water-cooled engine
2-valve SOHC with “DTS-i” technology
Material
a. DiASil (die-cast aluminum cylinder)
b. Lighter forged piston
c. Roller bearing rocker arms
Conventional
Pembakaran
Injection (Programmed Electronic Fuel Injection PGM-FI).
Digital circuit (Trics III) for “DTS-i”.
Exhaust
Catalytic converter
ExhausTEC
V-Ixion: Skor 9
V-Ixion memperkenalkan teknol
ogi yang sukses pada Jupiter MX (meskipun lebih dulu dipakai oleh Suzuki untuk pasar Indonesia) yaitu penggunaan 4 klep SOHC. Membuat suplai bahan bakar dan udara lebih cepat masuk dan sempurna terbakar dibanding 2 klep. Keunggulannya pada kemampuan menghasilkan torsi lebih pada rpm tinggi.
Water cooler. Dimaksudkan sebagai solusi terhadap tingginya kompresi dan RPM yang berakibat panas berlebihan bagi motor yang bermesin sport.
Menggunakan material kuat anti gores DiASil (die-cast aluminum cylinder) dan piston almunium tempa yang lebih ringan. Membuat mesin ini memiliki daya tahan yang luar biasa terhadap putaran mesin yang tinggi karena ringan dan cepat melepas panas Dibuat secara ekslusif dari alumnium oleh teknologi terkini Yamaha berupa campuran 20% silicon aluminum alloy.
Penggunaan roller bearing jenis baru untuk rocker arms yang desain dan materialnya disesuaikan untuk memainkan 4 klep ganda SOHC secara lebih baik. Mengurangi friksi (gesekan) berlebihan sebagaimana lazimnya mesin motor 4 tak biasa.
Pembakaran menggunakan injeksi. Motor sport pertama yang menggunakan sitem injeksi yang didukung Biasanya didukung Throttle position sensor agar pembakaran lebih presisi untuk dan rendah emisi gas buang. Lebih hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.
Catalytic converter: Piranti tambahan untuk mengurangi kadar polusi gas buang dengan lulus standar Euro II.
Mesin ini memiliki kompresi lebih tinggi sehingga bisa bermain pada RPM lebih tinggi. Menyiratkan nuansa sport yang kencang.
Pulsar: Skor 8
Pulsar memperkenalkan teknologi DTS-i (Digital Twin Spark Ignition)dengan busi ganda yang merupakan pertama di Indonesia. Kelebihannya pembakaran lebih sempurna dan tenaga lebih kuat
Penggunaan karburator yang dipandu oleh digital circuit yang disebut Trics III (Third Generation Throttle Responsive Ignition System) guna mendukung efisensi pembakaran pada teknologi DTS-i
Kapasitas silinder/volume mesin yang lebih besar sehingga menghasilkan torsi dan tenaga lebih besar yang sudah bisa dikail pada putaran mesin lebih rendah.
ExhausTEC. ExhausTEC singkatan dari Exhaust Torque Expansion Chamber yang merupakan desain sistem pembuangan (exhaust system) yang meningkatkan penyaluran daya (torsi) pada kecepatan rendah. Dirancang khusus dengan sebuah chamber dan diklaim mirip dengan kinerja teknologi turbo, yakni dengan memanfaatkan sisa campuran bahan bakar untuk dibakar kembali demi meningkatkan tenaga.
Tenaga dan torsi lebih besar yang bisa diraih pada putaran mesin lebih rendah. Pada kecepatan yang juga lebih rendah, torsi Pulsar sangat besar. Menyiratkan kemampuan akselerasi dan kekuatan membawa beban yang hebat.
Keunggulan V-Ixion jelas pada pada digunakannya teknologi injeksi, 4 klep, dan material komponen tahan panas untuk mengimbangi kompresi tinggi dan kecepatan putaran mesin. Water cooler tidak bisa sepenuhnya kita lihat sebagai kelebihan karena merupakan solusi terhadap ekstrimitas suhu dan putaran mesin yang bisa jadi berlebihan. Jika saja V-Ixion menganut teknologi DOHC, maka skornya bukan tidak mungkin adalah 10. Meskipun demikian, pulsar adalah lawan sepadan. Penggunaan teknologi DTS-i, Trics, dan TEC, hampir-hampir sama dengan efek yang dihasilkan oleh semua kelebihan teknologi V-Ixion. Bahkan pada sisi torsi dan penyaluran daya, tampaknya Pulsar lebih unggul. Kalaupun kalah dari V-Ixion, hanyalah karena Pulsar tidak menyebutkan secara khusus penggunaan material tingkat tinggi DiASil (dan forged piston) yang merupakan paten Yamaha. Wajar saja, toh Pulsar adalah motor tipe sport cruiser yang tidak perlu mencapai kompresi sangat tinggi ala sport DOHC yang ingin dipepet oleh V-Ixion dengan 4 klep SOHC-nya. Jadi wajar saja jika selisihnya hanya 1
poin.
FITUR DI LUAR MESIN
Non-Mesin
V-Ixion
Pulsar
Swing arm
Monoconventional
Monotube type gas suspension
Velg
Sport rims
Sport rims
Speedometer
Analog
Digital
Sasis
Deltabox
Double Cradle
Tampilan
Sporty
Sporty fighter
V-Ixion: Skor 7,5
Menggunakan swing arm dengan sistem link monosok. Namun sayang sekali masih menggunakan teknologi monosok konvensional yang sama dengan MX, dan bukan unitrak seperti Scorpio. Kemungkinan cepat amblas dan kurang responsif sangat tinggi.
Dilengkapi velg palang sehingga bernuansa sport lengkap dengan cakram depan.
Deltabox chassis merupakan kelebihan karena menyiratkan nuansa sport yang diipadu dengan desain tangki yang juga sporty dan manis. Kombinasi yang tak ada bandingannya di jajaran motor sport naked di Indonesia.
Pulsar: Skor 8,5
Menggunakan swingarm bersok ganda. Kelebihannya adalah dilengkapi sok ganda dengan teknologi gas (advanced monotube type gas suspension) yang lebih responsif bahkan dari monosok konvensional.
Sport rims. Dilengkapi velg palang 6 diameter 17 inchi yang desainnya meniru velg NSR Hornet yang terkenal ringan, kuat, dan sporty. Nuansa sportnya dilengkapi dengan cakram depan yang sama manisnya.
Panel Digital Speedometer yang manis. Mungkin hanya bisa diimbangi oleh produk Suzuki FU dan FXR, meskipun milik Bajaj ini lebih sporty ala moge.
Double Black Cradle chassis. Sasis yang lebih maju dari tipe berlian Honda Tiger meskipun masih kalah sporty dari sasis deltabox. Namun karena dimaksudkan untuk motor cruiser maka sangat tepat. Apalagi dikelir all black untuk menambah tampilan yang sporty.
Tampilan sporty black fighter bersama dengan desain tangki, tudung lampu dan headlamp ala mata serigala, dan buntut/lampu rem LED moge.
Di segala sektor non mesin, Pulsar lebih unggul tampilan daripada V-Ixion. Satu-satunya sedikit kelebihan V-Ixion atas Pulsar hanyalah pada diigunakannya sasis Deltabox yang serasi dengan tangki. Namun sport cruiser tidak harus ikut-ikutan model sportbike tanpa fairing bukan? Justru dengan desain yang sangat angresif, Pulsar memadukan dua aliran sport dan turing secara lebih seimbang sekaligus membidik salah satu model yang paling diminati dalam dunia motor kontemporer: Streetfighter. Kombinasi kaki-kaki, kelir, body depan hingga belakang, dan desain mesin, akan membuat anda sadar jika sedang berhadapan dengan sosok petarung sejati pada masanya!
KESIMPULAN:
V-Ixion: 16,5 Pulsar: 16,5
Source: kafemotor.org
Yamaha V-Ixion Vs Bajaj Pulsar DTS-i
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment