Siapa bilang modifikator bali tidak bisa membuat motor yang berkualitas? Buktinya motor yang satu ini bisa dibilang sangat layak untuk bersaing di kancah nasional sekalipun. Motor yang berbasis suzuki satria dua ribu empat ini milik nang pacung, seorang mania modifikasi yang tergabung dalam klub g-p-s racing bali. Biar tampil beda, nang pacung memodifikasi konsep euro fighter dengan ubahan pada sektor under cariege mengacu pada konsep bobber yang macho, sehingga menghasilkan konsep euro tracker.
Untuk mewujudkan konsepnya ini, sejumlah sektor pun dirombak total. Rangka asli didesain ulang, kemudian dipasangi body baru yang terbuat dari bahan serat fiber, dengan garis body bersudut tiga dimensi. Untuk penggerak roda belakang menggunakan belt drive mechanisme menggantikan sistem rantai konvensional. Timing belt menggunakan belt lebar lima senti meter layaknya motor besar.
Untuk detail kaki-kaki, ban depan-belakang menggunakan ban besar shinko, velg belakang mobil xenia berdiameter empat belas inchi. Untuk swing arm belakang—arm asli ditekuk kemudian dikondom dengan fiber. Monoshock belakang menggunakan kitaco. Bagian ruji menggunakan model big spoke, dimana menggunakan tiga puluh enam jeruji rapat berdiameter besar, berpenampang baut dua belas. Fork depan menggunakan model upside down variasi. Piringan cakram dipilih keluaran p-s-m, dua di bagian depan dan satu di roda belakang. Master rem menggunakan nissin, kaliper depan k-t-c radial mount dan kaliper belakang racing.
Aksesori lainnya, setang top secret dipadukan dengan handle nissin. Sektor lampu, head lamp menggunakan suzuki satria f-u yang ditutup kedok fiber ala robot. Untuk stop lamp menggunakan kosso. Disamping itu motor ini juga dipasangi side lamp dari fog lamp variasi mobil.
Pijakan kaki atau footstep menggunakan foot step standar t-s, sektor delta box dan knalpot variasi dipermanis dengan sepuhan cat wringkle yang biasanya dipergunakan pada motor besar. Sektor mesin juga terlihat rapi dengan penambahan sebuah filter udara kosso.
Untuk mewujudkan sebuah motor yang perfeksionis, nang pacung asal banjar tengah, tegal dharmasaba menyerahkan penggarapan motornya ini pada empat modifikator yang berbeda. Untuk pengerjaan kaki-kaki dikerjakan oleh gung dharma dari triceratops custom, pengerjaan braket cakram depan dan pegangan cover body dipercayakan pada koyo s-h-m dari klub jumiwa. Sementara untuk pengerjaan printstripes diserahkan pada bagoes customise, perakitan dan pengecatan diserahkan pada nang andy dari g-p-s paint work yang beralamat di jalan perang lukluk darmasaba. Total pengerjaan modifikasi ini memakan waktu empat bulan. Selain meraih predikat the best black bike, motor ini juga meraih predikat the killer look dalam ajang kontes black motodify dua ribu sebelas.
» Read More...