Adalah Dua sosok Pendatang baru yang masing - masing ingin bersaing dalam mengambil alih kekuatan-kekuatan lama pasaran motor indonesia ( Yamaha, Honda, Suzuki ). Dengan harga yang relatif terjangkau maka pertarungan di pasaran motor indonesia akan semakin sengit. Ditambah dengan model tampilan yang sama memukau, akankah motor-motor dari negeri sakura semakin tergusur dengan adanya varian teknologi yang semakin berkaembang di indonesia ini. Berikut saya jabarkan.
Minerva R150
gambar dari artiku.comMotor ini disinyalir adalah mesin yang di produksi dari China dengan mengusung paduan Teknologi dari Jerman. Dengan Gebrakan awal yang cukup menciutkan nyali para pesaingnya Minerva mengeluarkan Varian terbarunya yang hampir mempunyai kesamaan penampilan dari pendahulunya yaitu Honda CBR R150,setelah sebelumnya mengeluarkan varian Sparta trail nya, serta ditunjang dengan harga yang benar-benar benar-benar dapat di jangkau oleh sebagian besar pencinta motor dari bangsa ini. akan kah strategi dari pendatang baru ini mampu bersaing di pasaran motor indonesia??
ini sebagian info yang gw dapat sbb:
1. Minerva R-150 , menggunakan mesin CB 150 (ekuivalen dgn mesin seri GL) , menggunakan rantai keteng , sehingga getaran mesin di rangka sangat minim, juga suara lebih halus , sedangkan merk lainnya Kaisar Vartex / Happy Swift , menggunakan mesin CG 150 , pakai push rod , sehingga getaran sangat terasa di rangka , body + speedometer . punya kaisar jarum speedometer sampai bergetar sehingga tidak akurat lagi.
2. shock upsorber depan sdh upside down dgn warna titanium ( lebih exclusive dibandingkan gold)
3. MINERVA R 150 finishing body cover (body cover) lebih halus .
4. Mesin cukup responsive , apalagi kalau ganti CDI (racing) , dgn standard bisa sd 120 km/jam ,knalpot suaranya cukup nge-Bass = Honda Tiger Revo
5. Harga paling kompetitif 12.85 juta OTR jakarta , pilihan warna Hitam Merah , Biru , Grey Black , mirip sekali dgn Honda CBR , termasuk stickernya paling mendekati .
6. Katanya sih Teknologi German , setelah kita selidiki ternyata sbb :yaitu ada kerjasama antara MINERVA dg Sachs Germany , kita bisa lihat info ini di calendar minerva 2008 , mereka ada kolaborasi dgn Sachs Germany ( pabrik motor tertua di German yg masih exist sp sekarang ).
7. Minerva dulunya memproduksi Loncin (sejak thn 2000) ,tapi sejak thn 2007 mereka sdh menggandeng Sachs Germany ,dan menggunakan nama MINERVA SACHS sehingga ada semacam technical assistant bahkan mereka juga akan memproduksi original model Sachs Germany (katanya Maret 2008 sdh diproduksi model Sachs MADASS 125, itu lho model sportnya sachs yg futuristik).
Pulsar 200 Dtsi
gambar dari ducatimonster.files.wordpress.com
Setelah Sukses dengan Varian 180 DTSi Pulsar kembali mengeluarkan varian barunya yaitu PULSAR 200 DTSi, Pasaran motor india ini coba bersaing dengan Cc yang lebh besar lagi dengan melihat dari kelemahan-kelemahan dari produk dari Jepang dengan di sertai teknologi yang cukup mumpuni benar-benar membuat produsen dari negeri sakura ini ketar-ketir . varian ini sempet di ragukan, tapi selama kurun waktu ini Pulsar mampu menjawab keraguan para pencinta motor indonesia. berikut ini saya jabar kan sedikit perbedaan dengan varian sebelumnya yang gw ambil dari beberapa blog sbb:
1. Speedometer
Masih setipe dengan P 180, hanya saja, kali ini indicator accu dan indicator oli yang semula tidak aktif di P 180, di P200 dapat berfungsi seluruhnya.
2. Knalpot
P200 menggunakan kenalpot yang dimensinya lebih besar dari P180, dengan cat warna krom (ada potensi warna menguning dalam masa penggunaannya). Menilik silencer/muffler yang besar dan bulat, menambah kesan gagah P200. Diameter leher kenalpot tampak membesar sesudah melewati Exhaust-TEC.
3. Exhaust-TEC
Berbeda dengan P180, Exhaust TEC di P-200 terdapat sekrup/bukaan di bagian atas, belum jelas fungsinya.
4. Air Scoop di tangki
Salah satu daya tarik P200 yaitu adanya air scoop di bagian tangki, mengingatkan kita pada Honda Tiger Revolution. Setelah melihat dan memegang part tersebut, kesan pertama yang terasa adalah “ringkih” (fragile), air scoop tersebut masing-masing hanya dipegang oleh 2 baut yang menempel pada sepotong besi yang di las ke tangki. kekuatan air scoop P200 secara pribadi saya ragukan dalam hal menahan benturan, kendati dalam tiap kasus kecelakaan Pulsar yang saya amati, bagian tangki selalu AMAN namun untuk P200, jika impact yang terjadi besar, tidak menutup kemungkinan utk lepas.
5. Handle grip
Sudah mengaplikasi model split grip seperti Tiger Revolution, dengan desain seperti ini, mengangkat bagian belakang motor jadi lebih mudah.
6. Dudukan footstep
Berbeda dengan P180, benda berwarna putih ini memiliki lekuk yang lebih ke bawah.
7. Tuas Transmisi
Tuas transmisi sudah mengaplikasi model kopel, dan tanpa dudukan tumit, seperti Kawasaki Ninja/ Yamaha Scorpio, perpindahan gear yang sulit dan kasar pada P180 tidak ditemukan di sini.
8. Tuas rem belakang
Desain rem belakang yang sangat berbeda sekali dengan P180, pada P180 penyakit yang kerap ditemui adalah “seret”, dimana tuas rem tidak kembali lagi setelah diinjak karena kotor di as tuas rem, semoga di P200 tidak terjadi.
9. Swing Arm
Irisan melintang swing arm P200 adalah segi empat dengan chamfer (lekukan) di ke empat sisinya, bukan persegi 4. Mirip sekali dengan milik Kawasaki ninja RR, hanya saja lebih besar. Swing arm P200 juga memungkinkan kita untuk memasukkan ban sampai 140/70 17, hanya saja akan bergesekan dengan rod penghubung tuas rem. Ukuran yang masih wajar tanpa mengubah apapun adalah 130/70 17.
10. Gear belakang
Gear belakang menggunakan 38 mata, tidak diketahui jumlah mata gear depan, P 180 menggunakan gear depan 15 mata dan gear belakang 43 mata.
11. Rantai
Rantai tampak lebih besar dari P 180, menggunakan seal karet di tiap joint mata rantainya, dugaan sementara tipe rantai adalah tipe 520 (sekilas mengingatkan pada rantai DID), berbeda dengan rantai P180 yang tipe 428.
12. Damper di tangki
Bagi para lelaki, bersyukurlah, kini P200 dilengkapi dengan karet peredam getar di tangkinya, anda tidak perlu takut “berdekatan” dengan tangki.
13. Split Seat
Jok P200 kini terpisah dengan 2 mekanisme bukaan masing-masing untuk jok bagian depan dan bagian belakang. Yang sangat terasa jika jok ini diduduki adalah: keras, berbeda dengan P180 yang lebih empuk.
14. Rangka
Rangka P200 terlihat lebih panjang, coba perhatikan bagian rangka yang menyembul dari tangki. Jika diperhatikan di bagian kolong tangki, percabangan rangka lebih lebar dibandingkan P180. Ranggap penopang mesin lebih melengkung. Bagian rangka di spakbor kolong juga menyempit, sepertinya akan sulit bagi pemilik yang ingin mengaplikasikan monoshock di P200. Terdapat pula dudukan baut di rangka di depan mesin, kemungkinan digunakan untuk engine guard.
15. Shock Breaker belakang
Shock breaker belakang berwarna hitam doff tampak lebih panjang dan sudutnya lebih curam ke arah swing arm, bagian ujung shock breaker yang berhubungan dengan swing arm Nampak kecil, belum diketahui apakah ini potensial patah, melihat bagian ini tidak menahan momen, sepertinya tidak masalah jika dimensinya relative kecil. Penambahan sambungan shock breaker after market sangat tidak disarankan.
16. Shock breaker depan
Pernah ada ulasan dari website mengenai patahnya shock breaker P200 mengingat desain dudukan caliper rem depan yang terpisah, namun kini telah diperbaiki di P200 yang masuk ke Indonesia.
17. Mesin
Tentunya dengan bore x stroke yang lebih besar dari P180, dilengkapi dengan oil cooler. Tentunya kapasitas oli akan bertambah, tidak seperti P180 yang hanya 1 liter. Karburator terlihat sekilas masih sama dengan P180. Logo Bajaj Nampak lebih besar. Tidak terdapat kick starter pada P200. Availability, reliability dan durability electric starter harus diuji.
18. Braking
Rem depan menggunakan cakram dengan ukuran lebih besar, dan belakang menggunakan tromol.
19. Tutup Rantai
Berbeda dengan P180 yang mengaplikasikan system tutup rantai tertutup, P200 mengaplikasikan tutup rantai terbuka.
sumber : anggo82.blogspot.com
» Read More...