Perlombaan menciptakan teknologi terbaik dengan tujuan meningkatkan keamanan, keselamatan dan kenyamanan di mobil telah dirintis oleh para pabrikan otomotif di seluruh dunia. Tiap kali teknologi terbaru muncul, seketika itu pula diikuti oleh yang lain dengan lebih menyempurnakan yang telah ada. Berbagai macam inovasi yang dihasilkan, tak jarang hanya terdapat pada jenis mobil tertentu. Namun dengan semakin tak terbatasnya informasi yang diterima, teknologi yang nyaris sama antar para pabrikan menjadi hal yang jamak. Andai dalam satu mobil telah terkumpul seluruh teknologi terkini, tentu mobil tersebut akan menjadi yang terbaik. Berikut beberapa jenis teknologi terkini yang dipastikan bakal menjadi idaman banyak orang.
1. Tire-Pressure Monitoring.
Badan nasional administrasi lalu lintas Amerika Serikat baru saja menyatakan bahwa kendaraan penumpang yang bobotnya 4,5 ton ke bawah harus dilengkapi dengan sistem monitor tekanan ban (tire-pressure monitoring) untuk mobil-mobil produksi 2008 nanti. Memang banyak sekali manfaat yang terasa jika mobil telah dilengkapi sistem ini. Sensor pada roda akan memberikan peringatan kepada pengemudi bila tekanan udara di ban berkurang. Kondisi tekanan udara yang berkurang dapat terdeteksi lebih dini, sehingga mampu memberikan kesempatan kepada pengemudi untuk menambah tekanan angin di bannya. Dampaknya adalah selama perjalanan keamanan dan kenyamanan mobil lebih terjaga.
Untuk sementara waktu teknologi tire-pressure monitoring hanya terdapat pada mobil-mobil premium. Kendati begitu Amerika Serikat bakal menerapkan aturan bahwa seluruh mobil-mobil produksi 2008 nanti harus dilengkapi sistem ini. Teknologi tire-pressure monitoring terdapat pada Acura, Aston Martin, Audi, Bentley, BMW, Buick, Cadillac, Chevrolet, Chrysler, Dodge, Ferrari, Ford, GMC, Honda, Hummer, Hyundai, Infiniti, Isuzu, Jaguar, Jeep, Kia, Lexus, Lincoln, Mazda, Maybach, Mercedes-Benz, Mercury, Mini, Mitsubishi, Nissan, Pontiac, Porsche, Range Rover, Rolls-Royce, Scion, Subaru, Suzuki, Toyota, Volkswagen dan Volvo.
2. Adaptive Cruise Control/Collision Mitigation.
Teknologi adaptive cruise control sesungguhnya merupakan pengembangan dari cruise control sebelumnya. Fitur yang menawarkan kemudahan bagi pengemudi untuk sekadar mengistirahatkan kaki kanan dari pedal gas, namun mobil tetap berjalan dengan kecepatan konstan ini, ditenggarai sebagai salah satu penyebab kecelakaan. Kondisi lalu lintas yang mendadak berubah, dari lenggang menjadi tiba-tiba ada mobil di depan, dianggap kurang cocok bagi cruise control ‘edisi’ yang lama.
Untuk menyempurnakannya, maka ditambahkan beberapa sensor seperti radar, yang berfungsi dapat memantau kondisi mobil di depan. Berkat tambahan sensor, maka sistem komputer di mobil mulai dapat mengatur kecepatan mobil serta sistem pengereman secara otomatis. Dampaknya ketika mobil dijalankan dengan kecepatan konstan oleh teknologi adaptive cruise control, kecelakaan lalu-lintas dapat terhindarkan.
Bahkan teknologi cerdas ini bukan hanya mampu memperhitungkan dan mencegah hal-hal potensial yang berpeluang terjadinya kecelakaan, tetapi juga dapat kembali ke kondisi semula. Artinya ketika kecepatan mobil berkurang dan sistem pengereman bekerja karena ada mobil di depan, di saat jalan kembali sepi atau aman, secara otomatis kecepatan mobil akan kembali ke posisi semula tanpa harus kita atur lagi. Teknologi adaptive cruise control, telah ada di Acura, Aston Martin, Audi, BMW, Cadillac, Jaguar, Maybach, Mercedes-Benz, Range Rover, Toyota dan Volvo. Jika dibandingkan dengan model yang standar, fitur adaptive cruise control rata-rata opsionalnya ditawarkan seharga USD 600 – 3.100. Bahkan bisa membengkak hingga USD 13.570 seperti pada Lexus LS 430 Ultra Luxury Selection yang dilengkapi dengan Dynamic Radar Cruise Control.
3. Blind-Spot Detection/Side Assist/Collision Warning.
Teknologi ini didesain untuk mengingatkan pengemudi bahwa di dekat mobil ada obyek yang harus diwaspadai (anak-anak, binatang atau benda yang lain), ketika mobil berjalan atau akan parkir. Penambahan sensor kamera dan radar, memungkinkan mobil dapat menginformasikan kepada pengemudi bahwa harus waspada. Cara mengingatkan dapat melalui nyala lampu hazard, atau lampu kabin menyala berulang-ulang. Sebagian pabrikan otomotif juga ada yang melalui lingkar kemudi dan jok bergetar serta alarm. Fitur ini terdapat di Audi, Toyota, dan Volvo.
4. Lane-Departure Warning/Wake-You-Up Safety.
Teknologi yang dikembangkan oleh Nissan dan baru terdapat di Infiniti sesungguhnya adalah pengembangan dari blind-spot/side-assist. Tambahannya teknologi ini telah dapat mengatur jarak ideal teraman dengan mobil di depannya. Pengaturan jarak dan kecepatan mobil disesuaikan dengan kondisi jalan di sekitarnya. Yang mengagumkan adalah bukan hanya dengan mobil di depan, tetapi lane-departure warning juga mampu beradaptasi dengan garis marka jalan atau garis pembatas jalan.
Ketika arah kemudi melewati garis pembatas jalan, secara otomatis sistem komputer di mobil akan segera mengingatkan pengemudi, melalui setir dan jok yang bergetar. Lalu bagaimana jika pengemudi akan menyalip mobil di depannya? Apakah akan terganggu dengan lingkar kemudi yang bergetar karena melewati garis pembatas? Tentu saja tidak, asalkan pengemudi telah mengaktifkan lampu sein bahwa akan berpindah jalur karena akan menyalip.
Teknologi ini juga dilengkapi dengan kamera yang diletakkan di bagian atap, di dekat pengemudi. Sangat berguna untuk memantau aktifitas pengemudi, apakah sedang mengantuk, kepala tertunduk atau kondisi mata yang lelah. Jika komputer menganalisa bahwa pengemudi kurang konsentrasinya di jalan, maka sistem peringatan pun diaktifkan. Yaitu dengan mengurangi kecepatan mobil dan membunyikan alarm supaya pengemudi lebih waspada. Untuk sementara baru Infiniti saja, fitur opsional ini ditawarkan antara USD 3.600 – 10.500.
5. Rollover Prevention/Mitigation.
Beberapa pabrikan otomotif telah menawarkan Electronic Stability Control System (ESCS), dan diantaranya menambahkan dengan preparation system (seperti sabuk keselamatan yang mampu mengikat erat ketika mobil melewati tikungan tajam). Sistem Rollover Prevention adalah pengembangan dari ESCS. Hanya saja kini sudah mampu menyesuaikan diri dengan sistem pengereman dan kecepatan mobil (berkurang). Tanpa harus menginjak rem, sistem pengereman dan kecepatan mobil segera menyesuaikan diri secara otomatis saat mobil melewati tikungan tajam, atau ketika sistem komputer mobil menenggarai bahwa mobil berpeluang terbalik.
Teknologi ini, oleh DaimlerChrysler menamainya Electronic Roll Mitigation, Ford menyebutnya Roll Stability Control, dan GM adalah Proactive Roll Avoidance. Range Rover juga ada yakni Active Roll Mitigation, sementara Volvo adalah Roll-Over Protection System, namun pada intinya semuanya adalah sama. Teknologi ini terdapat di Audi, Cadillac, Chevrolet, Dodge, Ford, GMC, Jeep, Land Rover, Lincoln, Mercury, Range Rover dan Volvo.
6. Occupant-Sensitive/Dual-Stage Airbags.
Semua manusia ditakdirkan tidak sama antara yang satu dengan yang lain, filosofi inilah yang digunakan oleh teknologi Occupant-Sensitive/Dual-Stage Airbags. Manusia yang memiliki perbedaan fisik, baik berat dan tinggi badan, kini telah diadaptasi dengan kantung udara pintar yang mampu menyesuaikan besar-kecilnya airbag ketika mengembang, saat terjadi kecelakaan.
Harus diakui kantung udara teknologi lama kurang manusiawi bagi anak-anak. Tak jarang justru ledakan kantung udara ketika mengembang sangat berbahaya bagi mereka. Agar peristiwa itu tak terjadi, maka sistem komputer mobil telah dapat memantau berat tubuh penumpang dan tinggi badan penumpang yang duduk di jok yang berdekatan dengan airbags. Dari hasil analisa dan misalnya mobil mengalami kecelakaan, secara otomatis airbags akan menyesuaikan besar kecilnya ledakan. Dengan cara ini, nyawa penumpang lebih terlindungi. Fitur ini telah terdapat di Acura, Aston Martin, Audi, BMW, Buick, Chevrolet, Chrysler, Dodge, Ford, GMC, Honda, Hyundai, Infiniti, Jeep, Land Rover, Lincoln, Mazda, Maybach, Mercedes-Benz, Mercury, Nissan, Pontiac, Rolls-Royce, Saab, Saturn, Scion, Volkswagen dan Volvo.
7. Emergency Brake Assist/Collision Mitigation.
Teknologi pengereman ini sangat berbeda dengan Antilock Braking System atau Electronic Brakeforce Distribution. Sistem ini adalah pengembangan terbaru karena komputer telah dapat memantau bahwa terjadi pengereman darurat. Dapat diketahui dari perpindahan kaki dari pedal gas ke pedal rem secara mendadak atau cepat. Selisih waktu yang terjadi inilah yang memungkinkan komputer dapat menganalisa bahwa terjadi pengereman darurat, sehingga perlu ditambahkan daya pengereman yang lebih besar pada sistem hidroliknya, agar jarak dari titik pengereman dapat diperpendek, hingga sangat memungkinkan mengeliminir terjadinya kecelakaan.
BMW menyebutnya Dynamic Brake Control, sedangkan Mercedes-Benz menamainya Sensortronic Brake Control. Telah ada di Acura, Audi, Aston Martin, BMW, Honda, Infiniti, Jaguar, Kia, Land Rover, Lexus, Mazda, Maybach, Mercedes-Benz, Nissan, Porsche, Rolls-Royce, Saab, Scion, Subaru, Toyota, Volvo dan Volkswagen.
8. Adaptive Headlights / Night-Vision Assist.
Mengalami gangguan penglihatan di saat malam atau ketika kabut turun, kini bukan jamannya lagi karena telah ada teknologi Night Vision. Penambahan kamera infra merah dan pemantau panas, memungkinkan mobil dapat mengetahui apakah obyek di depannya adalah benda atau mahluk hidup. Melalui layar monitor di dasbor, pengemudi dapat menentukan dengan jelas obyek di depannya hingga jarak 300 meter, sehingga lebih waspada.
Teknologi ini terpasang di Acura, Audi, Bentley, BMW, Cadillac, Infiniti, Jaguar, Jeep, Land Rover, Lexus, Lincoln, Maybach, Mercedes-Benz, Porsche, Rolls-Royce, Volkswagen dan Volvo. Harga opsionalnya sekitar USD 700 – 6.550.
9. Rearview Camera.
Kamera mundur di mobil mungkin sudah jamak kita temukan di Tanah Air. Bahkan beberapa toko aksesoris telah ada yang menawarkannya. Sangat berguna memantau kondisi belakang mobil, terutama ketika akan parkir, agar anak-anak atau binatang yang ada di belakang lebih terlindungi. Dalam pengembangannya, kini kamera mundur telah dikombinasikan dengan GPS secara real time. Artinya ketika kita akan memarkir di tempat terbuka, informasi dua dimensi dari satelit telah dapat kita terima. Sehingga posisi parkir kita akan lebih akurat dan aman. Telah ada di Acura, Audi, Land Rover, Lexus, Mazda, Maybach, Mercedes-Benz, Nissan, Porsche, Subaru, Toyota dan Volkswagen. Opsionalnya sekitar USD 750 – 10.000.
10. Emergency Response.
Respon darurat ini adalah wujud tanggung jawab pabrikan mobil terhadap konsumennya. Teknologi satelit yang menawarkan bantuan kepada pemilik mobil, terutama ketika terjadi kecelakaan, sangat membantu di saat darurat. Misal mobil mengalami kecelakaan, seketika itu pula penumpang dapat menekan tombol tertentu, untuk menginformasikan kepada petugas (dari pabrikan otomotif bersangkutan). Kalaupun penumpang tidak sadar, sistem pengirim data satelit di mobil secara otomatis akan aktif, hingga dapat dipantau oleh petugas. Petugas inilah yang selanjutnya menghubungi rumah sakit terdekat untuk memberikan pertolongan.