Daihatsu, Suzuki, dan Nissan Lakukan "Recall" di Jepang

TOKYO, KOMPAS.com — Jelang akhir pekan lalu, tiga pabrikan mobil di Jepang, yakni Suzuki, Nissan, dan Daihatsu, melakukan pemanggilan untuk perbaikan atau recall di negeri sendiri. Di antara ketiga merek itu, jumlah recall Suzuki adalah yang terbesar karena secara total digabung dengan produk mereka di pasar India.
Di Jepang, Suzuki Motor Corp (SMC) melakukan recall terhadap 432.366 unit karena masalah kelainan pada sistem air conditioning. Hal ini disampaikan manajemen SMC dan Menteri Transportasi Jepang, seperti dikutip Dow Jones, akhir pekan lalu.

Hasil investigasi dari Menteri Transpotasi menunjukkan bahwa bagian yang rusak menyebabkan dua unit mengalami kebakaran. Sementara itu, pihak Suzuki tidak memberikan komentar apa pun dan menyebutkan detail produknya. Hanya dikatakan, recall ini untuk dua model produksi antara 2005 dan 2009.

Selain di Jepang, Suzuki Maruti India sebelumnya sudah melakukan hal yang sama pada kendaraan kecilnya, A-Star. Jumlahnya mencapai 100.000 unit. Pemicunya, terdapat kelainan pada bagian tangki bahan bakar.

Di lain pihak, Nissan Motor Co (NMC) mengatakan bahwa pihaknya juga melakukan recall terhadap 74.415 unit, termasuk yang berada di Mazda. Jumlah tersebut meliputi 10 model, di antaranya Cube, Tiida, dan March produksi 2007 dan 2008 karena problem kabel listrik yang menyambung ke mesin.

Pabrik mobil Jepang lainnya, Daihatsu Motor Co (DMC), juga melakukan recall terhadap 4 model dengan jumlah total 60.774 unit. Dua model di antaranya adalah Atrai dan Hijet yang disinyalir memiliki gangguan pada kabel elektrik di kantong udara.

SBT

» Read More...

BLADE VS JUPITER Z Versi Ottonetters





OTOMOTIFNET – Tes komparasi dua bebek andalan Yamaha dan Honda kali ini cukup istimewa (2-3/2) . Yang paling utama karena tester-nya bukan dari redaksi tapi datang dari para Otonetters (member Forum OTOMOTIFNET.com). Redaksi murni hanya sebagai “operator.”






Redaksi sebatas membantu menggunakan alat pengetesan seperti penggunaan racelogic dan bongkar pasang alat pengukur bahan bakar. Otonetters yang mendapat kesempatan menjadi tester adalah mereka yang mengajukan diri lewat thread komparasi dua bebek ini di Forum OTOMOTIFNET.com.



Dan yang kedua, yang membuat pengetesan ini menarik adalah pada objek pengetesan ini sendiri. New Jupiter Z dan Blade 110R merupakan line up tertinggi di kelas bebek 110cc. Keduanya mewakili persaingan abadi antara Honda dan Yamaha. Mau tahu hasilnya? Silahkan baca terus!



Pengetesan yang dilakukan kali ini hanya terkonsentrasi untuk mencari tahu konsumsi bahan bakarnya dan melihat seberapa baik performannya ketika berakselerasi. Sedang untuk fitur dan riding impression sudah di bahas sebelumnya lewat sesi test ride bersamaan dengan kopdar Otonetters Moto Rider (OMR) – komentar para tester dapat dilihat di sini dan di sini.



Konsumsi Bahan Bakar

Pengetesan konsumsi bahan bakar dilakukan dengan mengukur jarak yang bisa ditempuh dengan seperempat liter pertamax. Bahan bakar yang diukur tepat 0,25 liter ditempatkan dalam sebuah botol di luar tanki dan tiap tester diharuskan mengendarai dua bebek ini sampai bahan bakarnya benar-benar habis.



Pada pengetesan ini ada dua tester yang melakukan pengetesan yaitu Kireei dan Bintang Pradipta. Tiap tester berhak mencoba New Jupiter Z dan Blade 110R dan hanya diperbolehkan berkendara di kecepatan maksimal 60 km/jam dengan cara berkendara sangat halus. “Disepakati untuk tidak buka tutup gas dengan agresif,” ungkap Kireii, ketua Jakarta Satria Club yang sehari-hari geber Suzuki FU 150 ini.



Pengetesan yang dilakukan diatas jam 11 malam ini juga didukung oleh kondisi lalu lintas yang sudah lengang. “Tidak banyak kendaraan lain yang menghalagi jalan, semakin malam semakin sepi,” lanjut Bintang Pradipta sambil menyebutkan pengetesan Honda Blade berlangsung sekitar pukul 11 sampai 1 malam sedang New Jupiter dari jam 1 sampai jam 3 malam.



Dari tes malam itu didapatkan hasil sebagai berikut:



Honda Blade 110R

1. Kireii :

Jarak tempuh = 16,5 kilometer

Konsumsi bahan bakarnya (16,5x4) = 1:66



2. Bintang Pradipta :

Jarak tempuh = 14 kilometer

Konsumsi bahan bakarnya (14x4) = 1:56



Yamaha New Jupiter Z

1. Kireii :

Jarak tempuh = 15,4 kilometer

Konsumsi bahan bakarnya (15,4x4) = 1:61,6



2. Bintang Pradipta :

Jarak tempuh = 14,5 kilometer

Konsumsi bahan bakarnya (14,5x4) = 1:58



Tes Akselerasi

Tes kedua yang dilakukan adalah tes akselerasi. Pada pengetesan ini digunakan alat Racelogic yang berbasis GPS untuk mengukur waktu yang dibutuhkan ketika menempuh jarak 100 meter, 201 meter dan 402 meter, serta ketika menempuh kecepatan dari 0 sampai 60 km/jam dan dari 0 sampai 80 km/jam.



Dalam pengetesan akselerasi ada tiga tester yang berpartisipasi yaitu, Kireii, Bintang Pradipta ditambah satu orang lagi yaitu Spidlova. Tiap tester berhak melakukan tiga kali run dan data yang bisa dilihat di bawah ini merupakan hasil terbaik dari masing-masing tester.



Honda Blade 110R

Spidlova

0-100 m = 09.5 s

0-201 m = 14.5 s

0-402 m = 22.8 s

0-40 km/jam = 04.7 s

0-80 km/jam = 14.2 s

0-100-0 km/jam = ----



Bintang

0-100 m = 09.4 s

0-201 m = 16.2 s

0-402 m = 26.4 s

0-40 km/jam = 03.9 s

0-80 km/jam = 14.1 s

0-100-0 km/jam = ----



Kireii

0-100 m = 09.4 s

0-201 m = 14.4 s

0-402 m = 22.8 s

0-40 km/jam = 04.5 s

0-80 km/jam = 12.9 s

0-100-0 km/jam = ----



Yamaha New Jupiter Z

Spidlova

0-100 m = 09.4 s

0-201 m = 14.4 s

0-402 m = 26.1 s

0-40 km/jam = 04.5 s

0-80 km/jam = 15.4 s

0-100-0 km/jam ----



Bintang

0-100 m = 09.1 s

0-201 m = 14.2 s

0-402 m = 22.8 s

0-40 km/jam = 03.8

0-80 km/jam = 14.5 s

0-100-0 km/jam = ----



Kireii

0-100 m = 08.5 s

0-201 m = 13.4 s

0-402 m = 21.8 s

0-40 km/jam = 03.4 s

0-80 km/jam = 13.4 s

0-100-0 km/jam = ----



Untuk diskusi lebih jauh tentang pengetesan ini silahkan bergabung dalam thread komparasi New Jupiter Z dan Blade 110R. 



Spesifikasi Tester

kireii : 37 kg / 158 cm

Bintang Pradipta : 65 kg / 178 cm

Spidlova : 65 kg / 174 cm


Penulis: Tim OTOMOTIFNET.com





Sumber : otomotifnet.com

» Read More...

Menggunakan Transmisi Matik Secara Benar

Saking nyamannya transmisi matic di tengah-tengah kemacetan lalu lintas kota yang makin padat, banyak pengemudi membiarkan gigi pada posisi “D”. Untuk berhenti menunggu lampu merah, pengemudi hanya mengandalkan rem.

Penggunaan transmisi otomatik seperti itu, akan mempercepatnya rusak. Pasalnya, ketika posisi gigi di “D”, komponen transmisi, seperti kopling masih tetap bekerja.

Karena itulah, bila menggunakan transmisi otomatik, tangan tetap harus bekerja. Hanya kaki yang benar-benar istirahat.

Ketika berhenti menunggu lampu merah, sebaik geser posisi transmisi ke “N” yang berada di atas “D”. Dengan ini demikian, beban mesin berkurang dan kopling basah pada transmisi tidak saling bergesek (meregang). Selanjutnya, daya tahan atau umur pakai kopling tersebut lebih lama. Begitu juga dengan ATF (automatic transmission fluid)-nya.

Kopling tersebut harus dicegah cepat habis. Pasalnya, biaya untuk “operasi” transmisi ini cukup mahal bila diperlukan penggantian. Begitu juga dengan biaya ATF dan ongkos kerja. Di samping itu, bila kopling masih oke, Andda bisa tancap gas dengan mantap. Bila tidak, mobil akan loyo saat digeber dan dipastikan konsumsi bahan bakar ikut boros. Pasalnya, pedal gas diinjak lebih dalam namun mobil tidak bisa ngacir!

Mengeser transmisi ke posisi “N” saat berhenti juga membantu mengurangi kampas rem cepat habis atau aus. Pasalnya, bila tetap di “D”, berarti masih ada tenaga dari mesin, namun gerakan mobil ditahan oleh rem.

Untuk mencegah rem cepat habis, ketika meluncur di turunan, sebaiknya menggunakan gunakan posisi “D” untuk transmisi lama yang masih dilengkapi dengan tombol overdrive. Namun bila tidak lagi menggunakan tombol overdrive, geser atau tekan tombol D3. Bisa juga menggunakan “2”.

Jadi, pemeliharaan transmisi otomatik tidak hanya dengan penggantian ATF secara teratur, juga ditentukan cara mengoperasikannya. Malah bila cara menggunakan tidak tepat, justru mempercepatnya rusak! Kenyamanan pun berubah menjadi kekesalan!

» Read More...

3.240 Honda City di Indonesia akan Ditarik



Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 3.240 sedan Honda City produksi tahun 2007 sampai 2008 yang beredar di Indonesia akan ditarik untuk perbaikan (recall), sedangkan sedan buntung (hatchback) Honda Jazz tidak terkena program tersebut.
Siaran pers agen tunggal pemegang merek, PT Honda Prospect Motor (HPM) menyebutkan, program penarikan untuk perbaikan Honda City tersebut akan dilakukan mulai 1 Maret sampai 30 Februari 2010.

Program tersebut terjadi seiring dengan temuan 19 kasus di Irlandia, Amerika Serikat, Inggris dan Afrika, yaitu Honda Jazz yang menggunakan komponen power window master switch"dari Omron meleleh dan mengeluarkan asap ketika terkena air dalam jumlah banyak, akibat hubungan arus pendek.

Kendati demikian, HPM menyatakan Honda Jazz/Fit -- yang diproduksi tahun 2002 sampai 2008 -- yang beredar di Indonesia tidak menggunakan komponen dari Omron tersebut, tapi menggunakan komponen yang diproduksi Toyo Denso yang memiliki desain berbeda dari Omron.

Oleh karena itu HPM dan Honda Motor Co. Ltd menyatakan bahwa tidak ada satu pun produk Honda Jazz di Indonesia yang terkena program recall. Selain Indonesia, beberapa negara seperti Jepang, Thailand dan Australia juga dipastikan tidak melakukan recall untuk produk Honda Jazz di negara masing-masing.

Sedangkan untuk sedan Honda City, sampai saat ini, tidak ada satu pun kasus yang dilaporkan sehubungan dengan komponen power window main switch di seluruh dunia.

Namun, telah diidentifikasi Honda City produksi tahun 2007 sampai dengan 2008 yang beredar di Indonesia menggunakan power window master switch yang diproduksi Omron dan jumlahnya mencapai 3.240 unit. Sedangkan untuk All New Honda City yang diluncurkan di Indonesia pada November 2008 tidak termasuk dalam model yang terindentifikasi.

HPM akan melakukan penarikan untuk perbaikan mulai 1 Maret sampai 30 September 2010.

"Program penarikan untuk perbaikan terhadap Honda City merupakan kewajiban produsen untuk memastikan bahwa produk kami yang ada di tangan pelanggan selalu berada dalam kondisi yang sesuai dengan standar mutu yang diinginkan produsen," ujar Presdir HPM Yukihiro Aoshima.

Ia berjanji pihaknya akan selalu melakukan evaluasi berkesinambungan terhadap setiap produk sebagai bagian dari komitmen produsen mobil tersebut dalam menjaga kualitas.

Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual Jonfis Fandy menambahkan konsumen yang mobilnya teridentifikasi tetap dapat menggunakan mobil seperti biasa, sebelum diperbaiki secara gratis dengan menunjukkan bukti kepemilikan kendaraan yang sah.
(R016/B010)

» Read More...

Blog ini di jual senilai 300k.. minat hub 08562954111

Best Artikel

Blog Archive

Powered by Blogger.