Sepeda Motor Injeksi

Ada salah persepsi di masyarakat indonesia tentang motor yang menggunakan mesin injeksi, yang katanya ribet lah, lebih mahal lah. padahal kenyataannya motor dengan teknologi injeksi lebih irit 10% dalam konsumsi BBM dibanding motor berkarburator, soal perawatan juga mudah sekali karena tidak perlu bongkar dan stel karbu lagi, jika motor karburator butuh waktu servis selama 30 menit maka motor injeksi hanya butuh waktu 15 menit saja!.



Kenapa koq bisa lebih irit injeksi dibanding karburator?
Itu karena takaran yang diberikan selalu tepat. dari putaran bawah sampai atas perbandingan bensin-udara selalu ditakar pas, Menurut informasi dari Sarwono Edhi, Technical Service Training Manager PT AHM. dimotor injeksi banyak sensor yang mengatur kinerja mesin, debit bahan bakar dan udara bisa disesuaikan kebutuhan sesuai bukaan gas. keunggulan lain, jika motor karburator tergantung dari kondisi lingkungan, jika motor itu berada di tempat lebih tinggi, maka akan lebih boros. begitu juga sebaliknya. tetapi kondisi seperti ini tidak mempengaruhi motor injeksi. karena adanya sensor di motor injeksi buat membaca suhu lingkungan sekitar, jadi debit bahan bakar juga sesuai suhu setempat.

Perawatan mudah
Jika karbu ketika dibersihkan harus dibongkar sehingga membutuhkan waktu lama, belum lagi resiko karena sering dibongkar sehingga beberapa komponen jadi rentan aus,terutama skep pelampung. sedang untuk tipe motor yang menggunakan injeksi rentan waktu perawatan lebih lama, cukup 10-15 ribu kilometer sekali, itu pun cukup di semprotkan injector cleaner. bahkan jika kualitas bengsin yang digunakan bagus, sebenarnya injeksi tidak perlu diapa-apakan lagi. karena selain steril, AHM juga telah membackup dengan filter halus sebelum masuk ke injector biar lebih aman jelas Handy Hariko, Deputy GM Technical Service PT AHM.

Perbandingan
Supra x 125 dengan injeksi dan karburator, honda injeksi bisa mencapai 66 km/liter, dibanding dengan supra x 125 tipe karburator yang cuma sanggup melaju sejauh 59,3 km/liter.

» Read More...

Mobil Baru

New Daihatsu Sirion

JAKARTA – PT Astra Daihatsu Motor (ADM) terus mengenjot penjualan meski saat ini, beberapa Agen Tunggal Pemegangan Merek (APTM) agak khawatir dengan situasi ekonomi yang tidak pasti. Salah satu caranya, mendandani produk yang sudah dipasarkan atau melakukan “minor change”.

Minor change atau facelift dilakukan Daihatsu terhadap salah satu produknya yang masuk ke segmen “city car”, yaitu Sirion. Padahal, lima bulan lalu, mobil yang diimpor CBU dari Malaysia ini, juga diperkenalkan dengan wajah baru.


“Waktu itu kita hanya menambahkan aksesori. Hanya berlaku untuk Indonesia. Sekarang modifikasi dilakukan oleh Daihatsu Motor Corporation Jepang dengan Pero Dua yang membuat Sirion di Malaysia. Jadi perubahan sekarang diberlakukan untuk Sirion yang dijual di Indonesia dan Malaysia,” jelas Amelia Tjandra, direktur pemasaran ADM.

Ternyata, dengan menambahkan aksesori saja – tentunya dengan harga yang sangat kompetitif – penjualan Sirion langsung melonjak. Dari target semula 225 unit/bulan, menjadi 350 unit/bulan dengan masa inden 1- 2 bulan.

Anak Muda
“Kami memperkirakan kenaikkan penjualan Sirion karena makin mahalnya harga bahan bakar. Konsumen muda atau keluarga muda yang umumnya berada di kota-kota besar, menginginkan mobil yang praktis dan irit bahan bakar. Sirion memenuhi kebutuhan tersebut. Selain irit, mobil ini juga gesit. Buktinya sudah memenangkan 7 seri slalom,” tegas Amelia lagi.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh ADM terhadap konsumen Sirion, yaitu anak muda dan keluarga, ternyata i 75% menyukai mobil ini karena penampilannnya (styling). Faktor lain adalah nilai ekonomis, yaitu harga dan irit biaya operasional dan mudah dikendarai.

Dengan minor change ini, ADM berharap bisa menjualnya 400 unit/bulan. “Target ini sudah kami turunkan. Sebelumnya target kami 500 unit/bulan. Tetapi karena situasi ekonomi tidak seperti yang kami perkirakan sebelumnya, diturunkan jadi 400 unit/bulan,” jelas Suparno Djasmin, CEO PT Astra International – Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) yang menjual Daihatsu di Indonesia.

Permintaan Konsumen
Faktor lain yang menyebabkan Daihatsu menyegarkan penampilan Sirion, menurut wakil presiden direktur ADM, Sudirman MR, adalah untuk menjawab permintaan konsumen. “Mereka menginginkan desain yang lebih sporty dan trendi. Ini sesuai dengan jiwa target pemakai Sirion, yaitu anak muda. Perubahan ini sejalan dilakukan pada Myvi di Malaysia, negara tempat Sirion diproduksi,” terang Sudirman.

Dua model atau tipe Sirion yang ditawarkan sama-sama menggunakan mesin 1,3 liter, VVT-i adalah D versi standar dan M untuk sport. Untuk tipe D transmisi manual, dijual Rp 122.900.000 dan otomatik Rp 132.900.000. Berarti naik Rp 2 juta dibandingkan versi sebelumnya. Sedangkan tipe M, untuk transmisi manual Rp 136.500.000 dan otomatik Rp 146.500.000.

Bagian yang mengalami perubahan
Eksterior
• Kap mesin
• Gril, bumper dan aerokit depan plus logo Daihatsu yang lebih besar
• Lampu kabut dengan desain baru (tipe M)
• Semua pilar dihitamkan
• Garnis hitam di pintu belakang (untuk tipe M)
• Dual tail pipe atau knalpot ganda dengan tambahan aerokit di atasnya
• Bumper belakang dengan reflektor lebih tinggi
• Mengganti model alloy wheel
Interior:
• Meter cluster dilengkapi lampu peringatan
• Dashboard two-tone
• Jok dan lapisan pintu (door trim) warna dan motifnya berubah (tipe D)

sumber kompas-online

» Read More...

2009, Bridgestone Ban Tunggal MotoGP

Doni Wahyudi - detiksport

Jakarta - Persaingan antara Bridgestone dan Michelin di ajang MotoGP akan berakhir musim depan. Mulai tahun 2009 Bridgestone akan menjadi satu-satunya ban yang akan digunakan untuk MotoGP.
Akhir pekan lalu FIM mengumumkan rencana penggunaan ban tunggal untuk ajang MotoGP. Kesempatan untuk menjadi satu-satunya ban yang digunakan pada ajang MotoGP dibuka sama lebar untuk Michelin dan Bridgestone dengan catatan mereka mengajukan proposal permohonan akan hal tersebut.
Hari Jumat (3/10/2008) kemarin adalah tenggat waktu yang diberikan bagi kedua pabrikan itu untuk mengajukan permohonannya. Namun hingga jatuh tempo yang diberikan hanya Bridgestone yang mengajukan permohonan, dan jelang MotoGP Australia Michelin memastikan kalau mereka memang tak akan mengajukan permohonan menjadi pemasok tunggal.

"Semangat berkompetisi selalu menjadi hal terpenting buat Michelin. Olahraga otosport di level tertinggi berguna karena persaingan antara beberapa pemasok ban merupakan stimulus penting untuk mengembangkan ban dengan performa tinggi yang pada suatu saat akan ditujukan untuk para pengguna umum,” demikian pernyataan resmi Michelin seperti diberitakan Autosport.

Atoritas MotoGP menyebut penggunaan ban tunggal dilakukan demi meningkatkan masalah keamanan sekaligus memangkas biaya operasional. Sesuatu yang dianggap Michelin tidak relevan karena mereka beranggapan ada metode lain untuk meningkatkan keamanan sekaligus memangkas biaya.
"Michelin menyesal tak mampu memberikan kontribusi kepada pihak penyelanggara saat diadakan diskusi demi meningkatkan keamanan dan mengurangi biaya,” lanjut pernyataan tersebut.Bridgestone dan Michelin telah menjadi dua pemasok utama MotoGP setelah
Dunlop memutuskan mundur di musim 2007. Dengan pemakaian pemasok ban tunggal ini, MotoGP mengikuti jejak beberapa seri motor sport lainnya yang kini memang banyak hanya didukung oleh satu pabrikan ban.

( din / key )

» Read More...

Oto-Tips

MENGUJI MOBIL BARU

Test drive memberi kesempatan calon konsumen mengetahui kualitas dan kemampuan mobil yang hendak dibelinya. Banyak hal yang bisa diketahui dari test drive mobil baru. Tidak hanya sekedar ‘feeling good’ dalam 10 menit berjalan-jalan di sekitar dealer. Mengetahui apa yang harus diperhatikan sangat membantu untuk mendapatkan mobil yang tepat. Tip ini akan membantu anda mengevaluasi dan menghindari kesalahan yang umum terjadi. Bila belum memutuskan mobil apa yang hendak dibeli, klik tip “Cara aman membeli mobil baru”.

Di showroom dealer:
Lumrah terjadi, begitu duduk dibelakang kemudi langsung start dan melaju. Cobalah menahan dorongan itu, karena beberapa evaluasi penting dapat dilakukan sebelum kemana-mana.
Luangkan waktu untuk memperhatikan mobil dari luar dan dalam. Ambil jarak dari berbagai sudut. Perhatikan betul desain, lengkung body, kualitas perakitan, warna cat dan pengaturan panel body. Ingat ini mobil baru, jadi semua harus sempurna. Tidak ada toleransi untuk cacat sekecil apapun.

Cobalah keluar dan masuk kabin. Buat senyaman mungkin. Atur kursi dan beragam tombol kontrol. Bila mobil akan dipakai bersama, ajaklah pasangan anda melakukan hal yang sama. Bayangkan bila harus memuat barang belanja, menaikkan anak kecil atau orang tua. Bila mungkin dudukkan anak di kursi belakang, bila dia tidak suka, anda akan tahu.
Bila sudah duduk nyaman cobalah mengutak-atik tombol kontrol seperti radio, AC, kotak glove, indicator, wiper, lampu depan, dan lampu bahaya. Pastikan tombol itu mudah diraih dan dioperasikan. Sambil terus mengutak atik, pikirkan kembali betulkah mobil ini yang didambakan selama ini? Nyamankah bila dikendarai setiap hari?
Jangan sampai ketinggalan membuka bagasi. Pikirkan apa saja yang akan dimasukkan ke bagasi ini. Pastikan volume bagasi dapat menampung semua itu.
Penjual senang berbagi apa saja yang mereka tahu tentang mobil yang akan anda uji coba di jalan. Biarkan dia menggambarkan spesial fitur sebelum mencobanya ketika mengemudi

Dijalan
Cobalah mobil yang identik dengan mobil yang hendak di beli. Lebih baik lagi bila mobil yang hendak dibeli itulah yang kita uji coba. Perbedaan mesin transmisi, trim, perlengkapan interior memberi pengaruh yang besar terhadap personality dan driveability mobil.
Anda butuh menenangkan diri untuk mengevaluasi mobil tanpa terganggu. Bila ada pertanyaan jangan ragu-ragu untuk bertanya. Bila anda mengenal wilayah itu, bawalah mobil ke rute sesuai pilihan anda. Beberapa hal yang harus diperhatikan.

Kualitas pengendaraan:
Kendarai mobil pada berbagai jenis permukaan jalan. Cobalah di jalan berliku, jalanan kota, bukit, jalan berlubang dsb untuk melihat reaksi mobil. Jangan lupa test di jalan yang anda perkirakan akan dilalui setiap hari.

Tenaga:
Tes tenaga mesin di situasi sesungguhnya. Di jalan tol, ketika mendahului, tarikan, cukupkah tenaganya? Apakah tenaga terpengaruh oleh AC. AC punya pengaruh yang signifikan di mobil kecil. Pastikan untuk mengulang seluruh tes dengan AC hidup.

Tranmisi:
Bila manual, perhatikan kehalusan perpindahan gigi dan kerja kopling. Apakah keduanya bekerja presisi dan mudah dipakai. Bila mobil dilengkapi dengan 4wd, aktif dan nonaktifkan untuk mengetahui seberapa mudah penggunaan alat itu.
Kalau automatic, Muluskan upshift dan downshift? Apakah downshift tepat waktu. Tidak boleh ada sentakan atau maju tiba-tiba ketika menggeser kopling.

Pengendalian
Cobalah belokan panjang dan belokan tajam. Menikung tiba-tiba dan belokan yang mulus. Seberapa baik kendaraan bereaksi terhadap perubahan arah. Apakah terasa stabil dan terkontrol. Apakah anda merasa dapat mencegah kecelakaan bila terjadi. Apakah kemudi terasa pas tanpa gerakan yang berlebihan.

Pengereman:
Cobalah sungguh sungguh mengerem. Pastikan rem dapat menghentikan mobil dalam posisi lurus dan terkontrol. Cobalah mengerem dengan lembut dan kasar untuk mengetes reaksi mobil terhadap pengereman mendadak. Sebelumnya peringatkan penumpang yang lain, dan perhatikan mobil lain di sekitar anda.
Bila mobil tidak dilengkapi dengan ABS, carilah lapangan parkir terbuka. Cobalah gerakan mengelak ketika mencoba rem ABS.

Suara:

Dengarkan suara dari mesin, interior, ban, dan deru angin dengan cara menaik-turunkan jendela. Kalau mobil dilengkapi dengan sunroof, buka dan dengarkan suara yang masuk. Lakukan hal itu pada kecepatan normal dan kecepatan puncak.

Parkir:
Parkir paralel untuk mengecek blindspots atau kesulitan menentukan sudut mobil. Bila mobil di parkir, ambil beberapa saat untuk keluar dan melihatnya.
Sekarang anda sudah tahu dan siap mengetes mobil. Jadilah pembeli yang jujur, seksama, teliti dan tangguh. Ketahuilah apa yang akan dicari dan anda akan menemukan mobil yang paling cocok. Selamat mencoba.

temukan tips-tips lainnya di www.tips-otomotif.blogspot.com

» Read More...

Profile

SOICHIRO HONDA

Amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda selalu terbentur pada kendaraan bermerek Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merek kendaran ini memang selalu menyesaki padatnya lalu lintas. Karena itu barangkali memang layak disebut sebagai raja jalanan.
Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri kerajaan bisnis Honda -- Soichiro Honda -- selalu diliputi kegagalan saat menjalani kehidupannya sejak kecil hingga berbuah lahirnya imperium bisnis mendunia itu. Dia bahkan tidak pernah bisa menyandang gelar insinyur. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak
pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru.
Saat merintis bisnisnya, Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun, ia terus bermimpi dan bermimpi. Dan, impian itu akhirnya terjelma dengan bekal ketekunan dan kerja keras. ''Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya di sekitar mesin, motor dan sepeda,'' tutur Soichiro, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengidap lever.

Kecintaannya kepada mesin, jelas diwarisi dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah. Di kawasan inilah dia lahir. Kala sering bermain di bengkel, ayahnya selalu memberi catut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya. Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906 ini dapat berdiam diri berjam-jam. Tak seperti kawan sebayanya kala itu yang lebih banyak menghabiskan waktu bermain penuh suka cita. Dia memang menunjukan keunikan sejak awal. Seperti misalnya kegiatan nekad yang dipilihnya pada usia 8 tahun,
dengan bersepeda sejauh 10 mil. Itu dilakukan hanya karena ingin menyaksikan pesawat terbang.
Bersepada memang menjadi salah satu hobinya kala kanak-kanak.Dan buahnya, ketika 12 tahun, Soichiro Honda berhasil menciptakan ebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Sampai saat itu, di benaknya belum muncul impian menjadi usahawan otomotif. Karena dia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya selalu rendah diri.
Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke kota, untuk bekerja di Hart Shokai Company. Bossnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja di situ, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, Saka Kibara mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.
Di Hamamatsu prestasi kerjanya kian membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu,jam kerjanya tak jarang hingga larut malam, dan terkadang sampai
subuh. Yang menarik, walau terus kerja lembur otak jeniusnya tetap kreatif.

Kejeniusannya membuahkan fenomena. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik untuk kepentingan meredam goncangan. Menyadari ini, Soichiro punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luar biasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia.
Pada usia 30 tahun, Honda menandatangani patennya yang pertama. Setelah menciptakan ruji. Lalu Honda pun ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Mulai saat itu dia berpikir, spesialis apa yang dipilih ? Otaknya tertuju kepada pembuatan ring piston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada 1938. Lalu, ditawarkannya karya itu ke sejumlah pabrikan otomotif.
Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring Piston buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu dan menyesalkan dirinya keluar dari bengkel milik Saka Kibara. Akibat kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian,
kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi,soal ring pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin.
Siang hari, setelah pulang kuliah, dia langsung ke bengkel mempraktekkan pengetahuan yang baru diperoleh. Tetapi, setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah. ''Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang
hukum makanan dan pengaruhnya,'' ujar Honda, yang diusia mudanya gandrung balap mobil. Kepada rektornya, ia jelaskan kuliahnya bukan mencari ijazah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan. Tapi dikeluarkan dari perguruan tinggi bukan akhir segalanya. Berkat kerja kerasnya, desain ring pinston-nya diterima pihak Toyota yang langsung memberikan kontrak. Ini membawa Honda
berniat mendirikan pabrik. Impiannya untuk mendirikan pabrik mesinpun serasa kian dekat di pelupuk mata.
Tetapi malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana kepada masyarakat. Bukan Honda kalau menghadapi kegagalan lalu menyerah pasrah. Dia lalu nekad mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik.
Namun lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar, bahkan hingga dua kali kejadian itu menimpanya.
Honda tidak pernah patah semangat. Dia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, untuk digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Penderitaan sepertinya belum akan selesai. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga
diputuskan menjual pabrik ring pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.
Akhirnya, tahun 1947, setelah perang, Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya akibat krisis moneter itu. Padahal dia ingin menjual mobil itu untuk membeli makanan bagi keluarganya.
Dalam keadaan terdesak, ia lalu kembali bermain-main dengan sepeda pancalnya. Karena memang nafasnya selalu berbau rekayasa mesin, dia pun memasang motor kecil pada sepeda itu. Siapa sangka, sepeda motor-- cikal bakal lahirnya mobil Honda -- itu diminati oleh para tetangga. Jadilah dia memproduksi sepeda bermotor itu. Para
tetangga dan kerabatnya berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Lalu Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobilnya, menjadi raja jalanan dunia, termasuk Indonesia.
Semasa hidup Honda selalu menyatakan, jangan dulu melihat keberhasilanya dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. ''ORANG MELIHAT KESUKSESAN SAYA HANYA SATU PERSEN. TAPI, MEREKA TIDAK MELIHAT 99 PERSEN KEGAGALAN SAYA,'' tuturnya. Ia memberikan petuah, ''KETIKA ANDA MENGALAMI
KEGAGALAN, MAKA SEGERALAH MULAI KEMBALI BERMIMPI. DAN MIMPIKANLAH MIMPI BARU.'' Jelas kisah Honda ini merupakan contoh, bahwa sukses itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, dan hanya berasal dari keluarga miskin.

» Read More...

Singapura Sukses di Sirkuit Jalan Raya, Indonesia?

Kris Fathoni W - detiksport
Jakarta - Singapura telah menuntaskan tugas sebagai tuan rumah seri F1 musim 2008 dengan menuai pujian. Bagaimana dengan Indonesia yang tahun depan juga menggelar balapan di sirkuit jalan raya untuk ajang A1GP?
Tahun 2008 adalah kali pertama Singapura menggelar balapan F1. Dalam debut tersebut sejumlah kekhawatiran soal keamanan sempat mencuat. Ini bertalian dengan fakta bahwa lintasan yang digunakan adalah jalan raya --yang ketiga di F1 setelah Valencia dan Monaco-- dengan waktu balapan di malam hari, yang adalah pertama kalinya buat F1.
Tingkat pandangan pembalap, cuaca dan situasi lintasan jalan raya yang sempit, pada akhirnya tak terbukti mengendala. Cahaya lampu buatan dari 1.500 lampu proyektor yang sumbernya berasal dari 12 generator berkekuatan ganda bisa menerangi malam, apalagi hujan pun tak turun.

Permukaan lintasan yang di beberapa tempat sedikit bergelombang memang sempat menuai keluhan. Lontaran kritik juga lahir dari bos Ferrari Luca di Montezemolo. Tapi suara positif lebih membanjir, antara lain dari CEO McLaren F1 Martin Whitmarsh, dan bos F1 Bernie Ecclestone yang menyebut GP Singapura sebagai "taburan perhiasan di mahkota F1".
Kalau untuk soal lintasan atau balapan terdapat perbedaan penilaian, rasanya tidak demikian untuk perkara organisasi non-balapan. Semua niscaya sepakat angkat jempol untuk Singapura menyoal akses ke dan dari lintasan, serta crowd control yang rapi di dalam area. Sinergi transportasi seperti MRT dan bus transit bikin lokasi tak sulit dicapai. Reliabilitas dan kenyamanannya bikin orang lebih memilih datang ke lintasan dengan transportasi umum. Ini mengeliminir menumpuknya kendaraan pribadi.
Untuk masuk ke dalam area balapan, penyelenggara juga tak pernah membiarkan terjadi penumpukan penonton di satu area. Dari delapan gate masuk yang tersedia di sirkuit sepanjang 5,076 km itu, sederet meja berjejer dengan sekitar setengah lusin petugas disiapkan di tiap mejanya untuk memeriksa tas penonton atau mengecek tiket. Penonton pun mengalir masuk dengan lancar.
Setali tiga uang di dalam area. Di beberapa titik tertentu yang memiliki potensi kepadatan tinggi karena sempitnya lokasi lalu lalang, jalanan dibagi menjadi dua arah dengan pita pemisah. Jika ada sedikit saja potensi kepadatan, polisi yang sudah bersiaga dengan pengeras suara langsung menginstruksikan agar yang di depan segera maju. Di sini Anda juga tak bisa putar balik sembarangan dan harus menanti sampai akhir pita jika ingin berbalik arah agar aliran penonton tak terganggu. Tak boleh ada kemacetan yang bikin massa menumpuk.
Penumpukan penonton memang biasa hadir di pintu keluar area menuju stasiun MRT di bawah tanah saat gelaran sudah tuntas. Tapi kendati ramai --harian Straits Times terbitan Senin (29/9/2008) menyebut angka 100 ribu penonton di sirkuit saat balapan-- iringan penonton masih terus bergerak maju.
"Wah, kebayang nih kalau di kita (Jakarta) nggak bakal bisa begitu. Pasti sudah stuck sampai pada sikut-sikutan," kelakar seorang teman media dari Jakarta.
Tahun depan Indonesia berkesempatan menggelar balapan A1GP yang bertempat di sirkuit jalan raya Lippo Village Karawaci, yang mana sirkuitnya dirancang oleh Hermann Tilke --pembuat konsep sirkuit Singapura dan perancang sejumlah sirkuit terkemuka lainnya. Animo pecinta balap otomotif pun niscaya besar menyambut event ini meski levelnya belum setara F1. Alhasil, metode crowd control yang rapi di dalam lintasan jelas harus jadi perhatian karena penumpukan massa biasanya berpotensi melahirkan hal-hal yang tak diinginkan.
Selain itu, pihak penyelenggara A1GP Indonesia juga harus memperhatikan faktor lokasi balapan yang tak bisa dibilang dekat dari Ibukota Jakarta, baik dari segi akses maupun jarak. Ketiadaan pengangkut transportasi massal menuju dan dari lintasan bakal membuat penonton akan memilih mengandalkan kendaraan pribadi. Hasilnya? Penumpukan jelas akan terjadi.
"Itulah susahnya. Kalau di sini (Singapura) semua teratur. Nah, tahu sendiri bagaimana (transportasi) di Jakarta. Yang ada pada bawa mobil pribadi (ke Karawaci) dan macet gila-gilaan. Itu tuh, gimana caranya supaya nggak macet," analisa rekan se-Tanah Air asal Surabaya.
Faktor non-balapan seperti sistem transportasi dan pengorganisasian massa yang berbasiskan efektivitas dan efisiensi itulah yang tak ayal harus jadi perhatian besar pihak penyelenggara A1GP tahun depan.
Bisa, Indonesia? Kita tunggu 6-8 Februari 2009 mendatang di Lippo Village Karawaci. ( krs / a2s )

» Read More...

Blog ini di jual senilai 300k.. minat hub 08562954111

Best Artikel

Blog Archive

Powered by Blogger.